Kamis, 26 November 2009

SALAM

PENGERTIAN DAN HUKUM SALAM
Tanpa melihat pengertian dari berbagai rujukan para ahli sudahlah jelas kiranya dari lafalnya bisa diartikan bahwa salam adalah do'a keselamatan. Pembahasan mengenai salam lebih dari sekedar sopan santun pergaulan, lebih dari itu salam mengindikasikan seseorang yang memulai salam sebagai orang yang berbudi pekerti luhur yang senantiasa mencoba menjalin persaudaraan. Jika melihat ukhuwah Islamiyah-nya jelas merupakan kewajiban sebagai integrasi sosial sesama hamba Allah SWT. Bagaimana hukum salam secara mendasar? Pada asalnya memang sunah bagi orang pertama yang memulai dan wajib bagi mutakallim atau penerima salam untuk membalas salam tersebut. Namun sekali lagi, dari indikasinya sebagai ukhuwah Islamiyah salam bisa menjadi wajib, tidak dimutlakkannya kewajiban salam -tanpa melihat orang pertama atau penjawab- adalah kecenderungan repot, bayangkan saja kalau setiap bertemu seseorang harus salam baik kenal atau tidak kenal. Dengan demikian, maka tindak lanjutnya cukup menjadi kewajiban bagi orang yang menerima salam, itupun seyogyanya di balas dengan doa (salam) yang lebih baik. Jika seseorang mengucapkan Assalamu'alaikum maka hendaklah membalas dengan menambahi sehingga balasanya menjadi Wa'alaikumussalam Warahmatullah, begitu seterusnya, Fastabiqulkhairaat...

LAFAL PENJAWABAN SALAM
Dalam keumuman yang kita dengar, seringkali seseorang menjawab salam dengan WA'ALAIKUM SALAM. Pelafalan seperti ini kuranglah tepat, seharusnya WA'ALAIKUMUSSALAM. Mengapa?
Dari segi hukum baca secara tajwidy itu salah, karena lafal ASSALAM السلام disertai "AL" , hamzah pada lafal AL merupakan hamzah washal yang ketika dibaca washal / tidak waqof menjadi tetap tidak berharakat sehingga mengikuti harakat huruf sebelumnya yaitu Dhamah pada huruf Mim lafal WA'ALAIKUMU.
Jika memang penjawaban salam menghendaki lafal سلام bukan السلام itu juga salah menurut kebahasan. Penggunaan "AL" pada lafal ASSALAM adalah AL yang berfungsi LISTIGHRAQILJINSI (Mencakup semua jenis) sama dengan AL-nya lafal AL-HAMDULILLAH. Maka benar, jika AL-HAMDULILLAH diartikan SEGALA puji. Begitu juga dalam ASSALAM arti kandungannya mencakup doa Semua jenis keselamatan, selamat jiwa, raga, agama, keluarga daaaaaaaaaan semuanya. Mafhumnya bahwa tidak semua lafal yang ma'rifat lebih khusus daripada lafal nakiroh. Terkadang lafal ma'rifat justru lebih luas dari lafal nakiroh seperti dalam lafal ASSALAM dan ALHAMDULILLAH ini.
Jadi mulai sekarang gunakanlah bahasa yang benar dalam menjawab salam dengan WA'ALAIKUMUSSALAM (Pake MUS geto loh...).

Mohon maaf jika ada yang salah, mohon pembenarannya. Karena ini hanya sekadar nganggur yang saya coba sulap menjadi nganggur yang berfaidah. Smoga, amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar