Kamis, 15 Juni 2023

MENGHIDUPKAN KEMBALI

 Tidak untuk menulis apa-apa kecuali teringat dulu aku punya blog yang tak terurus.

Pas saat ulang tahun ini kepikiran menghadiahi diri sendiri dengan menghidupkannya lagi. Iseng sih.... tapi barangkali manfaat khususnya untuk diri sendiri, curhat ke diri sendiri saat tak ada yang mendengarkan ya ga sih.... ya gitu lah...
Untuk sedikit memberi bobot okelah... sedikit puisi di kepala ku muntahkan di sini aja kali ah...



Aku lupa tentang apa hari ini
Sampai kusadari diri setengah emosi
Setengah sabar setengah gila
Setengah semangat setengah bahagia

Kepribadian es campur entah tahu campur
Kepribadian seblak entah martabak
Yaa...
Ternyata ini harinya
Tengah di tengah



Kalam Pena, 15 Juni 2023

Rabu, 10 Oktober 2012

GENERASI Z DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN


GENERASI Z DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN

Oleh: Ahmad Sudradjat

 

A.    Siapa Generasi Z itu?
Dalam teori generasi (Generation Theory) hingga saat ini dikenal ada 5 generasi, yaitu: (1) Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964, (2) Generasi X, lahir 1965-1980, (3) Generasi Y, lahir 1981-1994,  (4) Generasi  Z, lahir 1995-2010, dan (5) Generasi Alpha, lahir 2011-2025. Generasi Z (disebut juga iGenerationGenerasi Net, atau Generasi Internet) terlahir dari generasi X dan Generasi Y. Mereka lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka teknologi yang komplet dan canggih, seperti: komputer/laptop, Handphone, iPads, PDA, MP3 player, BBM, internet, dan aneka perangkat elektronik lainnya. Sejak kecil, mereka sudah mengenal (atau mungkin diperkenalkan) dan akrab dengan berbagai gadget yang canggih itu, yang secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan perilaku dan kepribadiannya. Tuhana Taufiq Andrianto dalam Jusuf AN (2011) memperkirakan akan terjadi booming Generasi Z  sekitar tahun 2020.

B.     Apa Karakteristik Generasi Z
Generasi Z memiliki karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda dengan generasi sebelumnya.  Beberapa karakteristik umum dari Generasi Z diantaranya adalah:
  1. Fasih Teknologi. Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer.  Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.
  2. Sosial. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti: FaceBook, twitter, atau  melalui SMS. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang  dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
  3. Multitasking.  Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas  dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.
Karakteristik tersebut memiliki dua sisi yang berlawanan, bisa positif- memberikan manfaat bagi dirinya dan atau lingkungannya- atau justru malah negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Wawan (2011)  dalam tulisannya yang dipublikasikan di Wikimu, mengatakan bahwa karena mereka fasih dengan teknologi digital, mereka sangat cocok bekerja di perusahaan besar, perusahaan yang mampu menyediakan fasilitas modern. Namun mereka akan kesulitan jika diminta mengelola sebidang tanah, dengan fasilitas pengairan, dan modal uang secukupnya. Karena yang ada di benak mereka adalah komputer, laptop dan HP, bukan peternakan, perikanan dan pertanian.  Merurut Tuhana Taufiq Andrianto, sebagaimana disampaikan oleh Jusuf AN  dalam tulisannya yang berjudul “Masa Depan Anak-Anak “Generasi Z” bahwa  anak cenderung berkurang dalam komunikasi secara verbal, cenderung bersikap egosentris dan individualis, cenderung menginginkan hasil yang serba cepat, serba-instan, dan serba-mudah, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses. Kecerdasan Intelektual (IQ) mereka mungkin akan berkembang baik, tetapi kecerdasan emosional mereka jadi tumpul. Sementara itu,  Choiron  (2011) menyoroti tentang bahaya dari kecenderungan generasi Z yang gemar  mendengarkan musik melalui earphone,  yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan gangguan pada pendengaran.

C.    Apa Implikasinya terhadap Pendidikan?
Kehadiran Generasi Z dengan segala karakteristiknya yang amat kompleks   membawa implikasi tersendiri terhadap pendidikan, diantaranya:
  1. Kita tidak menghendaki generasi yang gagap teknologi dan kita juga  tidak mengharapkan teknologi dipegang oleh “orang-orang yang salah”. Oleh karena itu, orang tua, guru, konselor dan para pendidik lainnya seyogyanya dapat membimbing dan memfasilitasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan jamannya dan dapat memanfaatkan kehadiran  teknologi secara tepat dan benar.  Bukan melarang mereka untuk menjadi generasinya, tetapi yang paling penting adalah upaya  membelajarkan mereka untuk dapat hidup secara well adjusment.
  2. Dalam belajar, anak Generasi Z cenderung menyukai hal-hal yang bersifat aplikatif dan menyenangkan. Metode pembelajaran yang dikembangkan harus mampu mengakomodasi kecenderungan cara belajar yang mereka miliki, salah satunya melalui pendekatan Pembelajaran Berpusatkan Model (PBM) yaitu pembelajaran yang menggunakan model, perangkat yang dikonstruksi dan simulasi dinamika sistem untuk menghasilkan penyajian yang beragam untuk menolong siswa mengembangkan pengertian dari fenomena yang kompleks dan dinamis (Milrad, dkk, dalam Hazrul Iswadi, 2012).
  3. Untuk mengakomodir kecenderungan anak Generasi Z dalam bermedia-sosial online, Bukik  (2012) menawarkan pemikiran kreatifnya tentang “Twitter untuk Pendidikan: Melejitkan Kreativitas”. Disebutkan, bahwa men-tweet tidak sekedar menghafalkan pelajaran tetapi justru merupakan sebuah tantangan untuk menciptakan pelajaran. Proses men-tweet itu sendiri merupakan upaya menciptakan bangunan pemahaman. Otak tidak pasif, justru aktif melakukan penemuan dan penciptaan. Otak yang aktif ini merupakan tanda dari senyatanya pembelajaran. Sementara itu, Akhmad Sudrajat (2009), menggagas tentang Konseling FaceBook di Sekolah, yang intinya tentang upaya memanfaatkan kehadiran FaceBook untuk mendukung efektivitas pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Tentu masih banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses pendidikan anak generasi Z, yang intinya bermuara pada pelayanan pendidikan yang cocok dan tepat untuk memberdayakan dan membudayakan anak-anak generasi Z, di dalamnya membutuhkan kesadaran dan sikap arif dari para pendidik dalam menghadapi anak-anak generasi Z.

Kamis, 22 Desember 2011

SEJARAH SINGKAT HARI IBU


 

Gema Sumpah Pemuda dan alunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama ”Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia” (PPPI). Melalui PPII tersebut terjalinlah kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum lelaki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi ”Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia” (PPII).

Pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut disamping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai IBU BANGSA yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Pada saat Kongres Perempuan Indonesia III yang diadakan di Bandung pada tahun 1938 ditetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 19599 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959 mengukuhkan tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu yang merupakan Hari Nasional dan bukan hari libur.

Pada tahun 1946 Badan Kongres Perempuan Indonesia berubah menjadi Kongres Wanita Indonesia yang disingkat KOWANI yang terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.

Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga perempuan secara menyeluruh baik sebagai ibu dan isteri maupun warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakkan dan mengisi kemerdekaan dalam pembangunan nasional.

Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai ”hari kebangkitan serta persatuan dan kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa”. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut yang tercermin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya yang menggambarkan:
  1. Kasih sayang kodrati antara ibu dan anak
  2. Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak
  3. Kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.
Adapun semboyan pada lambang Hari Ibu ”Merdeka Melaksanakan Dharma” mengandung makna bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki-laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.

Pada Kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen, setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua Kongres I) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.



Komplek Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta

Jumat, 16 Desember 2011

SALAWAT ROCK ALA QUEEN

Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah, Allah, Allah, Allah will pray for you.
Hey!

Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.
Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, al havra kris vanin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, hey! Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha - Allah-i na stolei
Mustapha Mustapha - Achtar es na sholei
Mustapha Mustapha - Mochamut dei ya low eshelei
Mustapha Mustapha - ai ai ai ai ahelei
Mustapha,
Mustapha,
Ist avil ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Salaam Aleikum!

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, achbar ish navin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha,
Mustapha,
Vontap ist ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Aleikum Salaam hey!

Lirik di atas adalah lagu Queen, yang judulnya Mustapha. Sekarang lagu ini sudah dibuat pula versi bahasa Indonesianya oleh Ahmad Dhani dengan The Rock Indonesia-nya.

Sekalipun lagunya secara musikalitas memang asyik, namun saya agak ragu juga dengan lagu ini. Sebagai umat Islam, tentunya ada rasa was-was jika mendengar lagu Barat yang berbau-bau Islam, apakah lagu itu memang ‘beres’ ataukah ada hinaan-hinaan terhadap Islam di dalamnya, mengingat bagaimana selama ini sikap dan pandangan barat terhadap Islam.

Jika kita baca lirik di atas, memang sepertinya lagu ini bukanlah lagu untuk menghina Islam. Kata-kata ‘Allah will pray for you’ atau Allah akan mendoakan Ibrahim, tidaklah bertentangan dengan Islam. Karena Ibrahim adalah seorang Rasul Allah, bahkan termasuk Rasul yang ‘Ulil Azmi’ atau rasul yang utama. Dan baginda Rasulullah SAW pun merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim ini. Maka rasanya wajarlah kata-kata di atas, sebagai bentuk penghormatan sekaligus mendoakan Ibrahim.

Namun saya tidak terlalu mengerti arti kata-kata selanjutnya, karena bukan dalam bahasa Inggris. Sepertinya dalam pandangan saya kata-kata itu adalah dalam bahasa Ibrani/ Israel. Oleh karena itu saya kembali ragu mengenai lirik lagu ini.

Maka saya pun browsing di internet untuk mengetahui makna dari kata-kata Israel tadi. Di suatu forum Tanya jawab ada yang mendiskusikan lagu ini. Hal yang saya dapat adalah bahwa sebagai umat Islam kita tak masalah untuk mendengar atau menyanyikan lagu ini. Karena menurutnya lagu ini adalah soal kepercayaan serta peribadatan kepada Allah, sekaligus menyampaikan salam kepada Muhammad dan Ibrahim. Jadi semacam shalawat juga, tapi ala Queen tentunya.

Selanjutnya juga adalah fakta bahwa vokalis Queen, Freddy Mercury adalah seorang keturunan imigran Mesir di Inggris, dan dia terlahir sebagai seorang muslim dengan Farrokh Bomi Bulsara. Jadi rasanya tidak mungkin kalau lagu ini adalah merupakan sebuah hinaan terhadap Islam. Apalagi lagu ini diterjemahkan menjadi lagu religi oleh Ahmad Dhani, sekalipun Dhani ini adalah seorang yang nyeleneh namun jika kita mendengar lirik lagu ini dalam bahasa Indonesia, maka disana tidak terdapat kata-kata yang menyinggung umat Islam. Maka saya menjadi yakin kalau lagu ini sah-sah saja jika diputar atau dinyanyikan oleh seorang Islam. Sekaligus juga lega, karena jika lagu ini berisi hinaan, maka sayang rasanya kalau lagu ini ditinggalkan saja karena liriknya tersebut, karena memang di telinga saya lagu ini unik dan jarang ada lagu-lagu seperti ini.




Sumber: http://terminal-pantaitimur.blogspot.com/2009/10/queen-mustapha.html

Rabu, 09 November 2011

STABILIZER CONNECTION - CFOSSpeed

Biar koneksi lebih stabil ni.....
Ga banyak kata, comot aje dari bawah ni...

Minggu, 16 Oktober 2011

Jingle Keyboard

JINGLE KEYBOARD

Daripada BeTe nungguin kampret yang co.id, mending ane bagi-bagi ni... Kali ane bagi sofware mungil nyang namanye udah ente baca (judul). Ni gunanya buat seneng-seneng, ngilangin Bete, dengan bantuan keyboard kite. Selama ini kita punya keyboard tapi gagu membisu, nah sekarang saatnya keyboard ente ngomong, berkicau ala burung pagi ato bertempur.
Ah... kelamaan, ambil aje, dijamin seru dan lucu... langsung comot aje dari TKP:

 

 

Selasa, 11 Oktober 2011

REVO UNINSTALLER

Ga pake banyak ndobol lah.... ni software pokoknya buat membuang program sampai bersih ke registrinya sehingga komputer ga ditinggalin banyak sampah sisa-sisa program yang udah di buang, dan masih banyak lagi keguanaannya. Ambil dari bang REMO boleh, dari sini juga boleh.

Klik COMOT untuk donlod dari ane ato CEMET dari bang remo atau klik CAPLOK dari ziddu.